Shinta menerawang jauh menghisap udara yang belum tentu ia rasakan esok atau bahkan beberapa jam kemudian .
"Shin, ayo makan dulu " bujuk Dirgantara
"cahaya itu makin dekat dir" tutur Shinta
"cahaya apaan sih, jangan aneh-aneh kamu pasti sembuh ayo makan dulu"
"enggak dir, aku bisa melihatnya"
***
"aduhhhhhh" teriak Sherly . entah sudah berapa kali sherly jatuh hari ini
"Sherly, kan udah suster bilang kalo mau belajar jalan panggil suster" omel suster
"iya suster, maaf aku harus terbiasa sekarang"
"iya tapi kan sekarang udah malam" jelas suster
"bukankah sekarang siang dan malam sama bagi aku" jawab sherly dengan senyum simpul
***
"Shin, ayo makan dulu " bujuk Dirgantara
"cahaya itu makin dekat dir" tutur Shinta
"cahaya apaan sih, jangan aneh-aneh kamu pasti sembuh ayo makan dulu"
"enggak dir, aku bisa melihatnya"
***
"aduhhhhhh" teriak Sherly . entah sudah berapa kali sherly jatuh hari ini
"Sherly, kan udah suster bilang kalo mau belajar jalan panggil suster" omel suster
"iya suster, maaf aku harus terbiasa sekarang"
"iya tapi kan sekarang udah malam" jelas suster
"bukankah sekarang siang dan malam sama bagi aku" jawab sherly dengan senyum simpul
***
Sherly menatap asing sekitarnya ini adalah minggu pertamanya di Jakarta. hirup pikup itu yang ada di benaknya.
ia terbiasa di Surabaya. kota kelahirannya
ia terbiasa di Surabaya. kota kelahirannya
Sherly melihat sekelilingnya, mencoba mencari XI IPS 1, kata ayah itu kelasnya. tapi sebelumnya ia harus mencari ruang kepala sekolah dulu.
" hey!" sesorang menepuk bahu Sherly.
"kayaknya gak pernah liat, anak baru ya? gw dirgantara" cerocos Dirgantara cowok berumur 16 tahun. ia menyodorkan tangannya untuk bersalaman. senyumnya pun mengembang. ya ia Dirgantara
sherly terdiam melihat cowok yang baru aja dikenalnya
"Sherly Imanuella" Sherly hanya tersenyum simpul tanpa menjabat tanga Dirgantara
suasana kikuk dirgantar mati gaya, begitu pula Sherly
"Dir, ruang kelapa sekola dimana ya? Sherly membuka keheningan
"Dir, ruang kelapa sekola dimana ya? Sherly membuka keheningan
"oh nyari ruang kepsek, ayo gw anterin" ajak dirgantara yang langsung menarik tangan Sherly
Sherly diam tidak nyaman, sadar sikapnya salah Dirgantara melepas tangganya
"udah selesai?" tanya Dirgantara setelah 15 menit menunggu
" Dirgan, kamu masih disini? tanya Sherly
" ya iyalah , elu pasti gak tau kelas dimana kan? ayoo gw anterin oy, elu kelas berapa?
" XI IPS 1" jawab Sherly
" XI IPS 1" jawab Sherly
Dirgantara mau menarik tangan Sherly, tapi sadar orang di depannya bukan seperti kebanyakan gadisnya dikenalnya ia mengulurkan niatnya
:Disebelah kiri ruang guru, dipojok sana toilet cewe" Dirgantara mencoba menjelaskan Shelry hanya manggut-manggut tanpa mengerti pikirannya berlarian membanyangkan sekolahnya di surabaya
"kenapa harus pindah" gertunya pelan
"ha? kamu bilang apa? sadar Dirgantara, Sherly hanya menggeleng cepat
"nah ini dia kelas kita XI IPS 1"
diujung kelas 5 gadis dengan blackberry ditangan kanan, dan majalah fashion ditangan kiri menuri perhatian Sherly
rambut mereka indah dan seragam dengan rok mini lengkap dengan aksesoris khas, diantara kelimanya ada yang paling menonjol. dia adalah Shinta
Shinta Yasmine " the perfect girl" begitu orang mendeskripsikan hidupnya
blasteran belanda-menado, selalu masuk 10 besar, cantik, kaya , dan populer.
"eh eh ! kayaknya ada anak baru tuh ! " teriak salah seorang
kelas gaduh hening sejenak langsung serentak menoleh ke pintu. Sherly yang merasa canggung tak tau harus berbuat apa
Shinta langsung ke depan kelas dan mengambil alih 'pertunjukan' "
"aduh , kayaknya ada anak baru nih enaknya diapaanin ya? goda Shinta. seisi kelas makin ribut ada yang berteriak "joget aja joget" , " goyang ngebor aja!" ," eh! ngesot ngesot"
"stop! stop! nyanyi aja nyanyi" ide Litha . salah satu anggota shinta dan ganknya
"nyanyi? boleh juga tuh, tapi maunya kalau jelek diapapin ya?
"suruh traktir anak-anak shin" celetuk seseorang
"good idea! elu anak baru ayoo nyanyi! senyum licik Shinta
Seisi kelas makin ribut , Sherly yang gak tau harus ngapain hanya diam. dia ingin berucap tapi bibirnya berat
kelas makin ribut meneriakinya
Shelry yang makin gugup hanya bisa menutup matanya dan mengeluarkan suara seolah berbisik
"eh eh ! kayaknya ada anak baru tuh ! " teriak salah seorang
kelas gaduh hening sejenak langsung serentak menoleh ke pintu. Sherly yang merasa canggung tak tau harus berbuat apa
Shinta langsung ke depan kelas dan mengambil alih 'pertunjukan' "
"aduh , kayaknya ada anak baru nih enaknya diapaanin ya? goda Shinta. seisi kelas makin ribut ada yang berteriak "joget aja joget" , " goyang ngebor aja!" ," eh! ngesot ngesot"
"stop! stop! nyanyi aja nyanyi" ide Litha . salah satu anggota shinta dan ganknya
"nyanyi? boleh juga tuh, tapi maunya kalau jelek diapapin ya?
"suruh traktir anak-anak shin" celetuk seseorang
"good idea! elu anak baru ayoo nyanyi! senyum licik Shinta
Seisi kelas makin ribut , Sherly yang gak tau harus ngapain hanya diam. dia ingin berucap tapi bibirnya berat
kelas makin ribut meneriakinya
Shelry yang makin gugup hanya bisa menutup matanya dan mengeluarkan suara seolah berbisik
There's a song that's inside of my soul
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold
But You sing to me over and over and over again
So I lay my head back down
And I lift my hands
and pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now you're my only hope
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold
But You sing to me over and over and over again
So I lay my head back down
And I lift my hands
and pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now you're my only hope
Sherly membuka matanya dan menghadapi seisi kelas yang.....
tunggu part II :D
